Sselstory

Aku. Selvi. Ga pantes dibilang sok pinter menulis kek gimana, sok gaul kek gimana. Aku hanya isi waktu luang saja buat nulis apa aja yang bisa ditulis, kalo bisa dibaca. Aku norak. Ya masih norak. Aku baru gede dan mulai banyak belajar macam-macam. Hai, kuliah.. Setelah baru pertama kali liburan selama tiga bulan, itu membosankan dan ga pengen lagi liburannya jadi semrawut ga berguna. Pembelajaran ada, tiap tahun harus berubah. Isi pesan ini ga penting, jadi kali aja keselip rasa penasaran, jangan baca. Ini hanya pelampiasan tanpa ada nyawa yang bisa mendengar. Nikmati hidup, selagi bisa dinikmati. Memang, ini bukan jalan hidup yang ingin dijalani. Hidup bukan dari kemauanmu. (duh, masa bodoh). Hari ini, dan seterusnya dalam tiga bulan ke depan, aku belajar menjadi orang beneran. "dewasa" dikit. Entahlah aku meninggalkan sesuatu yang membosankan, dan mengganti segalanya adalah kebutuhanku. Berubah itu susah. Titik.

Ketika apapun tak bisa menutupi kemungkinan aku menangis. Jangan berkata lagi soal aku yang tak suka berbicara cinta. Aku harus apa,   melompat ke gunung api? Terbang ke dunia sihir?

20 Maret 13 Tuhan, kenapa begini siih? Kenapa seperti ini? Pusing Tuhan<. Lebih dari sekedar salah sangka. Lebih dari appapun..

Cinta itu, tak melihat rasa iba Tak melihat entah itu perasaanmu sedang tersayat Dia tak buta karna tak   melihat Dia tak bisa dirasakan tanpa media Di dalam senyummu, kudengar bahasa kalbu Mengalun bening menggetarkan Aku hanya merasakannya Entah darimana

Aku bukan boneka barbie. Itu kalimat banyak arti, Selvi nggak suka di atur. Entahlah, tadinya Selvi bukan mau nulis soal nggak “seru” begini. Pikiran kacau. Minggu-minggu ini bikin perasaan deg-degan. Apalagi minggu depan. UAS BRO! Tuhan, tolong.. Tolongin Selvi biar tulilut otaknya. Ah!!! Sudahlah, Selvi mau pergi ke tempat jauh. Ke sebelah pak RT. Ahahhahah.. bego! ... Ya. Aku lebih suka menikmati hidup dengan kepedihan. Aku sadar aku salah, aku ga bisa membenarkannya. Ah, shhhhh.. Aku bodoh. Aku hidup bukan sesuai kebahagiaan. Tau lah. Aku serba salah hidup. Untuk apa aku menangis.. Kamu sok tahu, menangis bukan hanya seperti anak kecil! Menangis bisa saja adalah ungkapan marahku. Aku ga bisa marah dengan tenaga keras. Aku hanya wanita lemah hati, dikit hati kamu permasalahkan, aku akan sering ambil hati. Semua baik-baik saja. Aku belum dewasa. Aku belum bisa tertawa sama kesedihanku. Okelah kalau begitu. Peace love with anymore. 15 Jun’14 Selvi- H-1 U...