Aku punya bibir. Sepasang bibir. Ia dapat mengartikan segala hal. Ia dapat baik sekali, atau jahat sekali. Ia hanya bekerja jika pikirannya menyuruh. Tanpanya, aku bukan apa. Tanpanya, segalanya tak akan memahamiku. Tanpanya, tak ada yang tahu arti pikiranku. Bahkan meskipun tanganku bisa menuliskannya, hanya ia yang bisa.
Yang lagi baru belajar dandan, baru dewasa, baru lulus, pengangguran yuk baca yuk bacaan ga penting ini!