Aku punya bibir. Sepasang bibir.
Ia dapat mengartikan segala hal.
Ia dapat baik sekali, atau jahat sekali.
Ia hanya bekerja jika pikirannya menyuruh.
Tanpanya, aku bukan apa.
Tanpanya, segalanya tak akan memahamiku.
Tanpanya, tak ada yang tahu arti pikiranku.
Bahkan meskipun tanganku bisa menuliskannya, hanya ia yang bisa.
Ia dapat mengartikan segala hal.
Ia dapat baik sekali, atau jahat sekali.
Ia hanya bekerja jika pikirannya menyuruh.
Tanpanya, aku bukan apa.
Tanpanya, segalanya tak akan memahamiku.
Tanpanya, tak ada yang tahu arti pikiranku.
Bahkan meskipun tanganku bisa menuliskannya, hanya ia yang bisa.
Komentar
Posting Komentar