Langsung ke konten utama

Menikah Ketika Siap atau Siap Untuk Menikah ?



Saya menikah dalam usia yang sudah masuk anjuran BKKBN. Saya berusia 23 tahun dan suami 26 tahun saat kami menikah beberapa bulan yang lalu.
Saya dan suami juga sudah matang memikirkan untuk menikah secepatnya, karena sudah lama saling mengenal. Dan sebenarnya tidak sedang kejar target nikah buru-buru, pokoknya lebih cepat halal ya alhamdulillah. Bagi kami, konsekuensi pernikahan siap belum siap, harus berangkat akad!
He’s ma best friend before married dan sampai jadi suami tetap best dong.

Kami sepakat, tanpa sebuah pembicaraan yang serius bahwa memang jalan kami saling kenal adalah hidup bersama. Suami pernah ajak pacaran, tapi saya tolak dua kali. Dan menunggu saya lulus kuliah dan berangkat melamar.
Keputusan memilih menikah cepat adalah yang terbaik, ketika semua teman se-angkatan saya melanjutkan profesi yang hanya setahun masa tempuh. Karena jika dibiarkan terlalu lama, bisa-bisa hubungan untuk bersatu akan semakin sulit.
Segala kegiatan otomatis berubah, mulai dari sudah jarang nongkrong dengan teman-teman masa kecil, mementingkan waktu berdua lebih banyak, hura-hura nya bareng suami di kamar, siap lahir batin saling menjaga dan mengayomi, berselisih tipis atau sedikit gerundel, dan masih banyak perubahan yang menjadikan kita mengerti nikah itu buat apa.


Dan masih banyak perihal baru, karena kehidupan baru tidak dijalankan sendiri, melainkan berpasangan. Tujuannya sama, mempertahankan bersama. Tidak mungkin baru hidup berdua kalau tidak mengalami masalah dan banyak tantangan.
Bagi saya, wajar kalau anak muda masih berperilaku anak muda. Aktif belajar banyak untuk menambah wawasan dan membenahi diri. If you think you can, just do it.
Ada hal yang perlu kita ingat, pernikahan bukan ajang main Barbie dan Ken. Permasalahannya real depan mata. Tantangannya nyata kerasa di hati.
Itulah mengapa pernikahan tidak cocok untuk bocah. Karena kalau bocah kalah main, bakal pulang ke rumah orang tuanya dan bilang ke semua temennya tidak ingin main lagi sama yang menang. Dan itu sama aaja buka aib orang.
Bagi saya, menikah itu cuma sekali. Mau acaranya biasa aja, mewah atau gimana, tetap sekali.


Adaptasi artikel LINE @tehjasmine
Diposting 2 maret 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEGARAKU YANG MERDEKA AKU NGGAK

Penat sama tugas individu kimia medisinal, malam ini ketambahan suasana kacau balau. Seharusnya nggak perlu ambil pusing dibawa ke hati. tapi, mereka yang mempermasalahkannya hingga akhirnya membuat pikiranku meledak terguncang seperti gempa. Haruskah kepura-puraanku ini terus menutupi wajah agar terlihat lebih rapi.

ELLIPS VITAMIN HAIR MASK WITH JOJOBA OIL REVIEW

Halo pemirsa yang tidak setia membaca blog tulisan saya, semoga Anda semua sehat dan baik-baik saja sebelum dan sesuah membaca review produk kali ini. Seneng banget akhirnya setelah sekian lama menjamur di dunia nyata, dan vaccum nulis sesuatu di blog yang kusam ini, hari ini bisa bagi/ share pengalaman pemakaian produk sehari-hari yang pasti tidak asing buat kamu ciwi ciwi canteq J Btw, saya bagi cerita sedikit tentang rambut. Mahkota wanita yang sedikit banyak bikin sebel dan jengkel kalo ada masalah.  Kebetulan rambut saya tebal, lebat, hitam dan buanyak sekali, meskipun tiap hari rontok, masih saja lebat. Riwayat rambut saya, sudah pernah smoothing , colouring , Rutin setahun sekali pasti ke salon. Ya, efeknya plus minus, rambut jadi rapi tipis tapi ketombe sering muncul, rontok ya jangan ditanya, hahah.